Game Online: Antara Dampak Negatif dan Manfaat Positif.Seorang teman di sekolah saya pernah berkata sambil bercanda, “Main game tuh bikin lupa waktu, lupa makan, lupa tugas pula.” Sekilas terdengar konyol, tapi ada benarnya juga. Game online memang sering kali dinilai sebagai penyebab menurunnya produktivitas seseorang, terutama di kalangan remaja dan mahasiswa. Namun, di sisi lain, tak sedikit juga yang menjadikan game sebagai ladang penghasilan, hiburan, bahkan medium edukasi. Maka, pertanyaannya bukan lagi “apakah game online itu baik atau buruk?”, tetapi “bagaimana kita memposisikan diri di dalamnya?”
Lebih dari Sekadar Hiburan
Game online itu bukan lagi sekedar pengisi waktu luang semata. Ia telah berevolusi menjadi industri raksasa yang menyentuh berbagai aspek kehidupan—sosial, ekonomi, hingga budaya. Menurut laporan Newzoo (2023), nilai industri game global telah mencapai lebih dari 180 miliar dolar AS. Indonesia sendiri menempati posisi ke-16 sebagai pasar game terbesar dunia. Fakta ini memberitahukan bahwa game online bukan hanya tren, tetapi sudah menjadi bagian dari ekosistem digital masyarakat kita.
PewDiePie, salah satu YouTuber yang paling berpengaruh di dunia dengan konten gamingnya, pernah mengatakan:
“Video games are not just games. They’re stories, they’re emotions, they’re a community.”
Kutipan ini menggambarkan realitas baru: bahwa game online telah menjadi ruang sosial di mana orang bertemu, berinteraksi, bahkan membentuk identitas.
Dalam dunia yang semakin sibuk dan terhubung secara digital, game online memberi ruang bagi orang-orang untuk “melarikan diri” sejenak dari tekanan dunia nyata. Melalui dunia virtual, seseorang bisa menjadi apa saja: pejuang, petani, penyihir, bahkan pahlawan. Banyak pemain mengaku menemukan rasa percaya diri, keberanian, bahkan empati melalui peran yang mereka jalani dalam game.
Antara Kecanduan dan Kendali
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa game online memang menyimpan sisi gelap yang tak bisa diabaikan begitu saja. Kecanduan adalah salah satu ancaman utama. Banyak cerita tentang remaja yang sulit lepas dari layar, menunda tugas, bahkan mengorbankan kesehatan demi menyelesaikan misi atau naik peringkat dalam game.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan secara resmi mengakui “gaming disorder” sebagai gangguan mental pada 2018. Ini terjadi ketika seseorang kehilangan kendali terhadap intensitas dan durasi bermain game, hingga mengabaikan aspek penting lainnya dalam kehidupan.
Meski begitu, jika hanya menyalahkan game saja itu tidak cukup adil. Seperti pisau, game online adalah alat yang dimana ia bisa melukai, tapi juga bisa menyelamatkan, tergantung siapa yang menggunakannya dan apa tujuannya.
Influencer Indonesia seperti Jess No Limit, mantan pemain e-sports profesional Mobile Legends Bang-Bang, sering menekankan pentingnya manajemen waktu. Dalam salah satu wawancaranya, ia mengatakan:
“Main game itu seru, tapi kalau kamu nggak punya kontrol, malah kamu yang dikendalikan.”
Di balik popularitasnya yang begitu besar, Jess juga menyatakan bahwa pentingnya agar tetap menjalani kehidupan sosial yang sehat, menjaga waktu istirahat, dan memiliki target hidup yang jelas.
Ruang untuk Berkembang
Yang sering terlewatkan pada perdebatan masalah game online adalah potensi edukatif dan pengembangan diri yang bisa ditawarkan. Game seperti Civilization, Minecraft, atau The Sims misalnya, mendorong pemain untuk berpikir strategis, menyusun perencanaan, bahkan mempelajari manajemen sumber daya.
Seorang guru SMA di Bandung pernah membagikan pengalamannya di media sosial saat ia mengajak murid-muridnya mendiskusikan sejarah dunia lewat game Assassin’s Creed. Hasilnya? Antusiasme meningkat drastis, dan siswa menjadi lebih tertarik mendalami sejarah karena pengalaman imersif yang diberikan game.
Belum lagi aspek kerja sama tim yang diasah dan dilatih lewat game seperti Mobile Legends atau Valorant, di mana pemain harus bisa berkomunikasi, menyusun strategi, dan menyatukan ego dalam satu tujuan bersama. Soft skill semacam ini sangat relevan di dunia kerja saat ini.
Bukan hanya itu, game juga bisa menjadi wadah sarana ekspresi seni. Banyak desainer, penulis cerita, musisi, dan animator yang menyalurkan kreativitasnya melalui game. Game bukan hanya soal menang dan kalah, tapi tentang pengalaman dan cerita yang diciptakan bersama.
Ekonomi Kreatif dan Peluang Karier
Di dalam dunia game online juga membuka banyak peluang karier dan mata pencaharian baru. Menjadi pro player, caster, streamer, game developer, hingga content creator. Ini bukan lagi sekedar impian masa kecil, tapi profesi yang nyata dan menjanjikan.
Nama-nama seperti Aldean Tegar, Windah Basudara, hingga Setiawanade adalah bukti bahwa bermain game tidak selalu berarti bermalas-malasan. Mereka berhasil mengubah hobi menjadi profesi yang dihormati, menghasilkan pendapatan dari sponsorship, turnamen, hingga YouTube dan TikTok.
Layanan ceri188 yang beroperasi nonstop 24 jam IDS388 setiap hari Senin hingga Minggu ceri188 ini menunjukkan bahwa sabung ayam online merupakan situs slot online Gacor situs judi ayam online yang memanjakan para membernya ceri188 setiap hari, setiap saat, dan menerima pemain CERI188 dari segala usia. situs sabung ayam menawarkan layanan pelanggan online 24 jam ceri188 yang dirancang khusus untuk memberikan layanan pelanggan terbaik kepada agen sabung ayam anggotanya. Hal ini untuk memastikan anda merasa ceri188 nyaman dan dapat langsung terhubung dengan layanan situs sabung ayam resmi.Kemudian tim akan melayani anda ids388.